preloader

Dalam dunia jaringan penggunaan mode repeater dan WISP sangat penting untuk memperluas jangkauan sinyal dan mengakses jaringan internet dari penyedia layanan nirkabel. Biasa digunakan di skala kecil seperti rumah, kantor kecil, dan daerah yang sulit di jangkau oleh kabel.

A. Pengertian Mode Repeater & WISP

  • Repeater Mode

Mode repeater adalah sebuah mode operasi pada perangkat jaringan, seperti access point atau Wi-Fi extender, yang berfungsi untuk menerima sinyal jaringan nirkabel dari sumber utama (router) dan memancarkan kembali sinyal tersebut guna memperluas jangkauan jaringan Wi-Fi. Dalam mode ini, repeater tidak membuat jaringan baru, melainkan memperkuat dan menyebarkan sinyal dari jaringan yang sudah ada agar dapat diakses di area yang sebelumnya sulit terjangkau atau memiliki sinyal lemah.

Dengan kata lain, mode repeater bertindak sebagai perantara yang menjembatani koneksi antara router utama dengan perangkat klien (seperti laptop, smartphone, atau smart TV), tanpa menggunakan kabel LAN tambahan.

Ciri-ciri utama Mode Repeater:

  • Tidak memerlukan koneksi kabel antara repeater dan router utama.

  • Menggunakan SSID yang sama atau berbeda, tergantung konfigurasi.

  • Memperluas jangkauan sinyal Wi-Fi tanpa menambah bandwidth secara signifikan.

  • Bisa menurunkan kecepatan internet jika tidak didukung oleh perangkat berkinerja tinggi.

  • WISP Mode

Mode WISP (Wireless Internet Service Provider) adalah salah satu mode operasi pada perangkat jaringan, seperti router atau access point, yang memungkinkan perangkat tersebut menerima koneksi internet secara nirkabel dari penyedia layanan internet (ISP) dan kemudian membagikan koneksi tersebut ke perangkat lain melalui jaringan lokal (LAN atau Wi-Fi).

Secara teknis, dalam mode WISP, perangkat berperan sebagai klien Wi-Fi yang terhubung ke jaringan ISP (biasanya dalam bentuk hotspot publik atau pemancar jarak jauh), lalu meneruskan koneksi tersebut sebagai router lokal ke perangkat klien pengguna, seperti laptop atau ponsel.

Karakteristik Mode WISP:

  • Menghubungkan perangkat ke ISP secara nirkabel (Wi-Fi), bukan kabel.

  • Membuat jaringan lokal baru (SSID sendiri) untuk pengguna akhir.

  • Biasanya digunakan pada area yang tidak memiliki sambungan kabel langsung ke ISP, seperti daerah pedesaan atau di lokasi outdoor.

  • Perangkat dalam mode WISP akan melakukan fungsi NAT (Network Address Translation), seperti halnya router biasa.

Contoh Penggunaan:

Mode WISP sangat umum digunakan oleh penyedia layanan internet berbasis wireless, di mana pelanggan cukup menggunakan perangkat router dengan mode WISP untuk menangkap sinyal dari tower ISP dan menyebarkannya ke perangkat di rumah atau kantor.

Perbedaan Mode Repeater dan Mode WISP

– Mode repeater

Fungsi utama : Memperluas jangkauan jaringan Wi-Fi yang sudah ada.

Cara Kerja:

  • Menerima sinyal Wi-Fi dari router utama.
  • Memancarkan kembali sinyal tersebut agar bisa menjangkau area yang lebih luas.
  • Tidak membuat jaringan baru, biasanya SSID (nama Wi-Fi) tetap sama atau bisa ditambah akhiran seperti “_EXT”.

Kelebihan:

  • Pengaturan relatif mudah.
  • Tidak butuh kabel LAN.

Kekurangan:

  • Kecepatan bisa menurun setengahnya karena sinyal dipantulkan ulang.
  • Terpengaruh oleh kualitas sinyal dari router utama.

– Mode WISP (Wireless Internet Service Provider)

Fungsi Utama: Menghubungkan perangkat ke penyedia internet nirkabel (biasanya dari tower atau hotspot publik), lalu membuat jaringan lokal sendiri (LAN).

Cara Kerja:

  • Menerima sinyal internet dari akses point ISP (bisa dari tower Wi-Fi publik, hotel, atau pemancar Wi-Fi luar ruangan).
  • Kemudian, perangkat membuat jaringan Wi-Fi baru dan bisa membagi koneksi ke banyak perangkat.

Kelebihan:

  • Bisa digunakan untuk akses internet tanpa kabel dari ISP.
  • Bisa membagikan internet ke banyak perangkat secara lokal.

Kekurangan:

  • Membutuhkan sinyal Wi-Fi dari pemancar ISP yang kuat.
  • Pengaturan sedikit lebih kompleks dibanding repeater.